-->
  • Karakteristik Limbah B3 (2)

    Mudah terbakar
    Limbah yang mudah terbakar, mempunyai salah satu sifat sebagai berikut :
     a. Berupa cairan mengandung alkohol kurang dari 24%volume dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 600C akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. 
    b. Bukan berupa cairan yang pada temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan kebakaran, tetapi melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan  kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus. 
    c. Limbah yang bertekanan yang mudah terbakar
    d. Merupakan limbah pengoksidasi (oxidizers) : bersifat eksplosif karena sangat reaktif atau tidak stabil. Mampu menghasilkan oksigen dalam reaksi atau penguraiannya sehingga dapat menimbulkan kebakaran selain ledakan. e. Dapat terbakar pada suhu normal, contoh : Gasoline dan Methyl Ethyl Ketone

    Reaktif
    Bahan kimia yang berlabel  reaktif adalah : 
     a. Bahan reaktif terhadap air  Beberapa bahan kimia dapat bereaksi hebat dengan air, apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Ini disebabkan zat-zat tersebut bereaksi secara eksotermik (mengeluarkan panas) yang besar atau gas yangmudah terbakar.  Berikut adalah bahan-bahan kimia yang reaktif terhadap air : 
      alkali (Na, K) dan alkali tanah (Ca),  
     logam halida anhidrat (aluminium tribromida), 
      logam oksida anhidrat (CaO),  
     oksidanon-logam halida (sulfurilklorida).  
    Jelas zat-zat tersebut harus dijauhkan dari air atau disimpan dalam ruang yang kering dan bebas kebocoran bila hujan. Bahan kimia yang sangat reaktif bila berkontak dengan air atau uap air di udara, contohnya: 
    Asam sulfat (battery acid), Soda api (lye), Senyawa phosphor . 

    b. Bahan reaktif terhadap asam  
    Bahan-bahan yang reaktif terhadap air diatas juga reaktif terhadap asam. Selain itu ada bahan-bahan lain yang dapat bereaksi dengan asam secara hebat. Reaksi yang terjadi adalah eksotermis dan menghasilkan gas- gas yang mudah terbakar atau eksplosif. Contoh : 
    kalium klorat/perklorat (KCIO3), kalium permanganat (KMnO4), asamkromat (Cr203). Dengan sendirinya bahan-bahan ini dalam penyimpanan harus dipisahkan dari asam, seperti asam sulfat dan asam asetat. Limbah Sianida, Sulfida, atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.    

    c. Bahan kimia tidak stabil  Bahan kimia reaktif merupakan bahan kimia yang tidak stabil, dapat mengalami perubahan berbahaya pada kondisi suhu dan tekanan biasa.  Semua bahan peledak termasuk golongan yang tidak stabil. Beberapa bahan kimia yang tidak stabil bila cara penyimpanannya tidak tepat dapat menimbulkan panas yang tinggi. Ada juga yang dapat mengembang sehingga memecahkan kontainernya.  Contoh: styrene, nitro glycerine
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Powered by Blogger.

Comments

Facebook

Featured Post

PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian...

Find Us On Facebook

Tags

Ad Home

Featured Video

Featured Video

Follow Us

Random Posts

Sponsor

Recent Posts

Technology

About & Social

Gallery

Recommended Posts

randomposts

Sponsor

AD BANNER

Popular Posts

Featured