Karakteristik Limbah B3 menurut PP No. 18 tahun 1999 yang hanya mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu:
Mudah Meledak Pada suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya. Bahan ini dapat berupa zat padat, cair atau campuran keduanya yang akibat suatu reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan besar serta suhu yang tinggi sehingga bisa menimbulkan peledakan. Contoh : Trinitrotoluen (TNT), Nitroglycerine, amonium nitrat
Sedangkan campuran eksplosif dapat terjadi pula akibat pencampuran beberapa bahan terutama bahan oksidator dan reduktor dalam suatu reaktor maupun dalam penyimpanan. Debu-debu seperti debu karbon dalam industri batu bara, zat warna diazo dalam pabrik zat warna dan magnesium dalam pabrik baja adalah debu-debu yang sering menimbulkan ledakan.
Letusan, Ledakan, Detonasi
Campuran yang dapat menyala, seperti udara dengan gas, udara dengan butir-butir cairan atau udara dengan bahan padat berupa serbuk akan terbakar oleh adanya nyala dan menghasilkan panas dan tekanan.
Laju pembakaran dan akibat reaksi pembakaran tersebut dapat bermacam-macam. Letusan, ledakan, dan detonasi dapat dibedakan berdasarkan kenaikan laju pembakaran tersebut.
Letusan : bidang api dan bidang tekanan berjalan dengan kecepatan hampir sama(sampai dengan kira-kira 100 m/s). Contoh: Campuran debu/udara yang menyala dalam bejana atau ruang terbuka. Ledakan : gelombang tekanan berjalan di depan bidang api (kira-kira 100 – 300 m/s). Contoh: Campuran uap pelarut dan udara dalam ketel tertutup. Detonasi : gelombang-gelombang tekanan yang berjalan di depan bidang api menghasilkan lagi bidang api selanjutnya, sehingga mengakibatkan kecepatan yang sangat tinggi (lebih dari 300 m/s melebihi kecepatan suara). Contoh: Campuran gas dengan udara yang menyala dalam saluran pipa yang panjang.
No comments:
Post a Comment